Upacara Ngruak lan Nyikut Genah di Pura Dalem Kediri, Mohon Izin untuk Kelancaran Karya Mendatang

 

BALI,NUSANTARAMURNI.com- Minggu, 16 Maret 2025 – Pura Dalem Kediri menggelar upacara sakral “Ngruak lan Nyikut Genah” pada hari Minggu, 16 Maret 2025. Upacara ini bertujuan untuk memohon izin kepada Ida Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), alam semesta, dan Ibu Pertiwi agar karya (pembangunan atau upacara besar) yang akan dilaksanakan di pura tersebut dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

Ida Pedanda Putra Pasuruan
Ida Pedanda Putra Pasuruan

Upacara “Nyikut Genah” sendiri memiliki makna mendalam dalam kearifan lokal Bali, yaitu untuk menyeimbangkan hubungan antara bumi (fisik) dan spiritual.

Secara niskala (alam gaib), upacara ini juga berfungsi untuk memohon petunjuk dalam pembangunan fisik pura, dengan harapan agar pembangunan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Bali

I Nengah Sutarman, Ketua Panitia upacara, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian acara. Beliau berharap, dengan dilaksanakannya upacara ini, segala persiapan dan pelaksanaan karya mendatang di Pura Dalem Kediri dapat berjalan sesuai dengan harapan dan mendapatkan restu dari Ida Hyang Widhi Wasa.

 

Makna Mendalam Upacara

Ngruak: Secara harfiah berarti “membuka”. Dalam konteks ini, membuka komunikasi dengan alam gaib dan memohon izin untuk melakukan aktivitas di suatu tempat.

Nyikut Genah: “Menyikut” berarti mengukur atau menentukan batas-batas. Dalam konteks spiritual, ini berarti menyeimbangkan energi positif dan negatif di suatu tempat, serta memastikan keselarasan antara alam fisik dan spiritual.

Upacara ini merupakan bagian penting dari tradisi Bali yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal. Dengan melaksanakan upacara ini, masyarakat Bali berharap dapat menjaga keseimbangan alam dan memohon restu untuk setiap kegiatan yang akan mereka lakukan.

 

AR81