BUDUK,NUSANTARAMURNI.com-Mengusung visi mewujudkan tata kelola ruang publik yang lebih rapi dan estetis, Pemerintah Desa (Pemdes) Buduk, di bawah kepemimpinan Perbekel I Ketut Wira Adi Atmaja, secara progresif meluncurkan inisiatif krusial: Program Perapian Kabel Jaringan dan Minimalisasi Tiang Provider. Program ini bukan sekadar upaya kosmetik, melainkan cerminan komitmen serius pemerintah desa dalam mengatasi problem visual dan fungsional yang ditimbulkan oleh proliferasi infrastruktur telekomunikasi yang tidak terkontrol.
Sebagai langkah awal yang terstruktur, program ini diawali dengan tahap survei komprehensif terhadap keberadaan tiang-tiang provider di seluruh wilayah Desa Buduk. Kegiatan survei ini telah dijadwalkan secara sistematis dan dimulai sejak 4 Agustus 2025, dengan Banjar Gunung Buduk ditunjuk sebagai titik awal pelaksanaan. Ketetapan jadwal ini merupakan hasil konsensus yang telah dicapai melalui dialog konstruktif antara Pemdes Buduk dan berbagai perusahaan provider yang beroperasi di wilayah tersebut.
Survei ini memiliki tujuan spesifik: mengidentifikasi dan memetakan titik-titik tiang provider yang berpotensi untuk diintegrasikan, dipangkas, atau bahkan dicabut. Hasil dari pemetaan ini akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang terukur dan disepakati bersama. Sinergi antara Pemdes dan pihak provider menjadi kunci untuk memastikan implementasi program ini dapat berjalan lancar tanpa mengganggu kualitas layanan jaringan yang telah ada.
Partisipasi aktif dari berbagai pihak terkait menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan survei ini. Perbekel I Ketut Wira Adi Atmaja secara langsung mendampingi tim survei, memastikan setiap tahapan berjalan sesuai rencana. Beliau tidak bekerja sendiri; dukungan kuat juga datang dari para Kelian Banjar Dinas yang terlibat langsung di wilayahnya, serta unsur staf perangkat desa yang turut mengawal teknis pelaksanaan di lapangan.
Program ini menandai sebuah langkah strategis Desa Buduk dalam menanggapi dinamika perkembangan teknologi dan urbanisasi. Penataan infrastruktur digital secara terpadu tidak hanya akan meningkatkan nilai estetika visual desa, tetapi juga meminimalisir potensi risiko kecelakaan dan menciptakan lingkungan yang lebih terorganisir. Implementasi program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa lain dalam mengelola ruang publik di era digital, di mana keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kerapihan tata ruang menjadi prioritas utama.
AR81
