Tawangmangu,Solo,NUSANTARAMURNI.com– Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) menggelar upacara piodalan yang khidmat di Petilasan Kyayi I Gusti Agung Pamacekan Perdana Purusa dan Parhyangan Hyang Sapta Pandita, Tawangmangu, Solo, pada Minggu (7/9/2025). Acara ini tidak hanya menjadi wadah spiritual bagi umat, tetapi juga ajang konsolidasi organisasi yang kini telah merambah 13 provinsi di Indonesia. Kehadiran i Nyoman Kenak, S.H. selaku Ketua Umum MGPSSR, didampingi Pemimpin Redaksi Nusantara Murni.com, Mujiardi Santoso, menambah makna penting dari perhelatan ini.
Dalam sambutannya yang penuh semangat, i Nyoman Kenak menegaskan pentingnya inovasi dalam kehidupan beragama dan berorganisasi. “Kita harus berinovasi, baik itu dalam raga kita, maupun sebagai umat yang beragama. Kita harus terus mendukung kinerja pemerintah selama masih berada dalam koridor yang benar,” tegasnya. Pesan ini mencerminkan visi organisasi yang tidak hanya berfokus pada ranah spiritual, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan perkembangan MGPSSR yang kian masif, membuktikan bahwa organisasi keagamaan dapat menjadi kekuatan pendorong kemajuan sosial.
Keterlibatan berbagai tokoh, termasuk Mujiardi Santoso, menjadi simbol nyata dari semangat toleransi antar umat beragama yang ingin diusung oleh MGPSSR. Mujiardi mengungkapkan rasa bahagianya bisa turut serta dalam persembahyangan bersama. “Ini merupakan bentuk toleransi antar umat beragama yang patut kita jaga. Saya merasa sangat bahagia bisa ikut dalam kegiatan ini dan menyaksikan langsung bagaimana kerukunan terjalin,” ujarnya. Kunjungan ini sekaligus menegaskan komitmen media Nusantara Murni.com dalam mendukung kegiatan yang mempromosikan persatuan dan kerukunan, tanpa memandang perbedaan keyakinan.
Piodalan kali ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, yang menunjukkan pengakuan dari pemerintah terhadap peran MGPSSR. Turut hadir Bupati Buleleng, Kabag Promompim Kabupaten Buleleng, serta Anggota DPRD Kabupaten Buleleng. Kehadiran mereka menegaskan sinergi yang baik antara masyarakat adat, organisasi keagamaan, dan pemerintah daerah. Ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi dapat memperkuat struktur sosial dan memajukan daerah.
Secara keseluruhan, piodalan di Tawangmangu ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan sebuah manifestasi dari visi MGPSSR untuk menjadi organisasi yang modern dan relevan. Dengan jangkauan yang kini mencakup 13 provinsi, MGPSSR bertekad untuk terus memperkuat jaringan, mempromosikan nilai-nilai inovasi, dan menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan toleransi di tengah kebinekaan Indonesia.
AR81