BADUNG,NusantaraMurni.com-DPRD Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Badung dalam rangka studi komparasi terkait penguatan fungsi dan ketugasan sejumlah alat kelengkapan dewan. Kunjungan yang berlangsung pada Kamis, 22 Mei 2025 ini diterima langsung oleh Anggota Komisi III DPRD Badung, I Nyoman Satria, di Ruang Rapat Lantai II Kantor Sekretariat DPRD Badung.
Dalam keterangannya, I Nyoman Satria menjelaskan bahwa kunjungan DPRD Sleman yang berjumlah 51 orang ini fokus pada studi komparasi terhadap optimalisasi peran Badan Anggaran (Banggar), Badan Musyawarah (Bamus), Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), dan Badan Kehormatan DPRD.
“Rombongan menanyakan tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD), pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta bagaimana strategi Badung dalam mengelola dan mengatasi kunjungan wisatawan yang begitu tinggi,” ujar Satria.
Selain itu, diskusi juga menyentuh topik perpajakan terhadap tempat kos dan wacana perubahan Peraturan Daerah (Perda) terkait. Disebutkan bahwa saat ini hanya tempat kos dengan jumlah kamar tertentu yang dikenakan pajak, yakni jika kamar berjumlah di atas sepuluh unit.
“Mereka bertanya apakah semua kos akan dikenakan pajak dan apakah hal tersebut memerlukan perubahan Perda,” tambahnya.
Menariknya, dalam pertemuan tersebut juga muncul wacana kerja sama antara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Sleman dan Hipmi Kabupaten Badung. Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi lintas daerah.
“Mereka berharap ada kerja sama antara Hipmi Sleman dengan Hipmi Badung. Bahkan ada wacana wisatawan asing yang datang ke Bali bisa mengunjungi Badung selama 7 hari dan 3 hari ke Sleman, sehingga pariwisata antar daerah bisa saling mendukung,” ungkap Satria.
Pertemuan ini ditutup dengan semangat kolaboratif, di mana kedua belah pihak berharap hubungan antara DPRD dan masyarakat dari dua kabupaten ini terus berkembang ke arah yang positif.
