BUDUK,NUSANTARAMURNI.com– Desa Buduk di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung Gerakan Bali Bersih Sampah. Komitmen ini tidak hanya sebatas wacana, melainkan diwujudkan melalui serangkaian tindakan konkret yang dipelopori oleh Perbekel (Kepala Desa) Buduk, I Ketut Wira Adi Atmaja. Menanggapi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025, Perbekel Wira bergerak cepat dengan meluncurkan program edukasi dan sosialisasi yang masif di seluruh wilayah banjar.Pada Minggu(10/08/2025).
Perbekel Wira Adi Atmaja terlihat tanpa lelah menyambangi setiap banjar, menyosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif. Dengan gaya kepemimpinan yang merakyat, beliau berhasil membangkitkan kesadaran kolektif warga akan dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Respons dari masyarakat pun sangat positif, terlihat dari antusiasme dan kegembiraan warga dalam setiap sesi edukasi yang diselenggarakan.
Warga Desa Buduk kini memahami bahwa pengelolaan sampah tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional. Mereka diajarkan untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya, yaitu sampah residu, sampah organik, dan sampah anorganik. Pemilahan ini menjadi kunci utama dalam mekanisme pengelolaan sampah yang diterapkan di desa.
Lebih lanjut, Perbekel Wira Adi Atmaja telah menyusun jadwal pengangkutan sampah yang terstruktur dan teratur. Untuk sampah residu—sampah yang tidak dapat diolah kembali—pihak Desa melalui DKP Buduk (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) akan mengangkutnya pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya. Sementara itu, sampah organik—seperti sisa makanan dan daun kering—akan diangkut pada minggu kedua dan keempat. Khusus untuk sampah anorganik, seperti botol plastik, kertas, dan kaleng, warga diimbau untuk menyetorkannya ke Bank Sampah yang telah beroperasi di masing-masing banjar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Inisiatif Perbekel Wira Adi Atmaja dalam mengimplementasikan Surat Edaran Gubernur Bali ini menunjukkan integritas dan inovasi dalam memimpin. Visi beliau tidak hanya terfokus pada kebersihan lingkungan, tetapi juga pada pembangunan kesadaran kolektif yang berkelanjutan. Kerja keras Perbekel Wira Adi Atmaja dan partisipasi aktif warga Buduk menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemimpin dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan, menjadikan Desa Buduk sebagai desa yang lebih bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan.