Denpasar,NUSANTARAMURNI.com-Selasa 06 Mei 2025 || Pembukaan Jambore Nasional WBT 2025 yang digelar di Swiss-Belhotel Rainforest Kuta, Bali, pada 6-8 Mei 2025, memancarkan energi positif yang luar biasa. Dengan tema “Menjadi Pelita yang Memberi Cahaya,” acara ini bertujuan untuk menginspirasi setiap wanita agar menjadi terang dalam setiap langkah kehidupan mereka—baik dalam keluarga, gereja, maupun masyarakat.
Acara dibuka dengan meriah pada pukul 15.00 WITA, dimulai dengan tarian adat Bali yang menakjubkan, menampilkan keindahan budaya lokal serta simbol persatuan di tengah keberagaman. Peserta, yang hadir dengan busana adat tradisional seperti kebaya dan pakaian daerah, tidak hanya memperindah suasana tetapi juga memperkuat rasa kebanggaan nasional dan komitmen mereka untuk melayani bersama.

Dalam sambutannya, Pdt. Grace Rumengan, Penanggung Jawab Jambore sekaligus Ketua Departemen Wanita Beth-El Tabernakel Majelis Pimpinan Pusat GBT, menyatakan betapa pentingnya Jambore ini sebagai sarana untuk memperbaharui semangat pelayanan. “Melalui Jambore ini, kita dipanggil kembali untuk menjadi pelita, membawa terang Kristus dalam setiap aspek kehidupan kita,” ujarnya dengan penuh semangat.
Acara resmi dibuka oleh Pdt. Dr. Henoch Soetopo, M.Th., Ketua Umum Sinode GBT, yang menyampaikan pesan kuat tentang peran penting wanita dalam gereja dan masyarakat. “Wanita adalah tiang doa dalam rumah tangga dan pelayanan. Jadilah pelita yang tidak pernah padam, di mana pun Tuhan tempatkan,”pesan beliau yang menggetarkan semangat para peserta.
Jambore kali ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai penjuru Indonesia, mewakili Wanita Beth-El Tabernakel di setiap Majelis Pimpinan Wilayah (MPW). Hari pertama dipenuhi dengan semangat dan antusiasme yang menggebu, menciptakan suasana penuh kehangatan dan solidaritas.
Ibu Ester, salah satu perwakilan dari MPW Surabaya, berbagi kesan mendalam: “Hari pertama ini sangat memberkati kami. Tema yang diangkat begitu relevan, dan kami pulang nanti bukan hanya membawa pengetahuan baru, tetapi juga semangat yang lebih besar untuk melayani,” ujarnya dengan penuh harapan.

Selama tiga hari pelaksanaan, Jambore ini akan mengadakan berbagai kegiatan menarik, seperti beauty class, lokakarya, dan wisata rohani, yang bertujuan untuk mempererat solidaritas antar sesama peserta, memperdalam pengetahuan, serta menumbuhkan semangat pelayanan lintas wilayah. Ini adalah kesempatan emas untuk memperkokoh ikatan dan memperkuat komitmen para wanita gereja untuk terus menjadi pelita yang menyinari dunia. (Cak Pono)